Selasa, 02 Februari 2010
BANGSA-BANGSA KEPULAUAN NUSANTARA, BERSATULAH DALAM INDOMALAYANESIA
Persatuan bangsa-bangsa di wilayah Nusantara menjadi harapan dari seluruh manusia yang bernaung di dalamnya. Sudah menjadi tekad seluruh bangsa di Nusantara agar kemerdekaan yang telah sama-sama dicapai tidak akan membuat wilayah Nusantara ini terpecah-belah kembali. Namun dari hasil kemerdekaan yang telah dicapai tidak semua bangsa di Nusantara ini dapat mewujudkan kedaulatan dan kemakmuran rakyat.
Kedaulatan rakyat berarti kekauasaan untuk mengatur pemerintahan Negara ada pada rakyat. Rakyat berdaulat, berkuasa untuk menentukan cara bagaimana dia harus memerintah. Tetapi putusan rakyat yang dapat menjadi pereturan pemerintahan bagi orang semuanya ialah keputusan yang ditetapkan dengan cara mufakat dalam satu perundingan yang teratur bentuk dan jalannya.Jadi kedaulatan rakyat adalah kekuasaan yang dijalankan oleh rakyat atau atas nama rakyat diatas dasar permusyawaratan.
Sedangkan kalau kita membicarakan tentang kemakmuran sama saja dengan membicarakan ekonomi rakyat itu sendiri, kita tidak boleh lupa bahwa perekonomian di Nusantara ini sangatlah pincang keadaannya. Bila dilihat dari strata ekonominya manusia-manusia di Nusantara terbagi-bagi menjadi golongan-golongan yang belum pernah berubah dari jaman kolonial dahulu, hingga sampai saat ini hal tersebut membuat kesejahteraan sosial rakyat, sama rata sama rasa, tidak pernah dapat terwujud.
Bila melihat bangsa-bangsa di Nusantara ini secara terpisah tentu dapat dilihat adanya perbedaan tingkat pencapain yang telah dapat diraih. Berikut ini sebagai contoh saja :
Brunei Darussalam, siapa yang menyangkal bahwa di negara tersebut sangatlah makmur rakyatnya. Tapi tidak dapat dinafikan bahwa kemakmuran itu hanyalah semu belaka karena ketergantungan hanya pada satu sosok sultan yang menjadi orang terkaya nomer satu di dunia. Sistem kesultanan yang tetap dipertahankan tidak memberi peluang rakyat untuk mendapatkan kedaulatannya.
Indonesia, siapa yang tidak tahu bahwa disana telah ada kebebasan yang bisa dinikmati rakyatnya. Kedaulatn rakyat sedang dalam proses pencapaian di Indonesia , namun apa sudah ada kesejahteraan yang telah nyata merata disana? Carut marut berbagai persoalan yang diwarisi dari penguasa terdahulu menjadi penghambat Indonesia mewujudkan kesejateraan rakyatnya.
Malaysia, negara serikat kerajaan yang lebih tepat digelari dengan kesuksesan 'setengah matang'. Kedaulatan dalam sistem parlementernya hanyalah menjadi pemanis bibir untuk mengelabuhi rakyatnya agar tidak mencoba untuk menuntut perubahan sistem ketatanegaran dari kerajaan menjadi republik. Sedangkan kemakmuran yang dihembuskan hanyalah menjadi alat suap dari sultan agar rakyatnya tetap saja terdiam dalam garis nasib takdir sebagai 'rakyat jelata' atau hamba.
Singapura, inilah satu-satunya wilayah Nusantara yang mampu menjadi bagian paling maju tingkat ekonominya. Namun harus dilihat disana ada ketidakadilan yang nyata baik dari segi ekonomi maupun politik diantara suku yang satu dengan suku lainnya.
Timor Leste, apa yang mau ditulis tentang negara tersebut? Kemerdekaan yang katanya telah diraih hanyalah jalan menuju perbudakan baru dari bangsa kulit putih Australia.Pembangunan negara dari hasil hutang luar negeri yang katanya akan dibayar dengan hasil dari sumber minyak celah timor ternyata hanya menghasilkan pencemaran laut akibat kecerobohan Asutralia hingga membuat kesengsaraan rakyat Timor Leste sendiri dan saudaranya di Indonesia.
Beberapa hal dari Negara dan Bangsa di wilayah Nusantara di atas, hanyalah sebagaian kecil dari keseluruhan permasalahan yang membelunggu wilayah ini semenjak mendapat kemerdekaan dari kolianal barat lebih dari setengah abad yang lalu. Maka dari itu tidak ada kata-kata yang pantas untuk diteriakkan selain berjuang untuk segera mweujudkan kedaulatan rakyat di wilayah Nusantara dalam naungan persatuan bangsa Indomalayanesia.
Langganan:
Postingan (Atom)